What Money Can Buy. Pada konteks kekinian segala hal yang berbau duniawi apa sih yang tidak membutuhkan uang ?. Bahkan untuk kebutuhan mendesak paling mendasar sekalipun (maaf) misalnya kebelet buang air kecil di terminal bus, duuuh. Sebegitu dahsyatnya uang mengontrol kehidupan kita. Money..money..., sejuta topan badai,  semua orang membutuhkannya. Tapi sejauh mana anda membutuhkannya ?  begitu membabi butakah?.

Oh no....terus terang aku juga pengin sekali menjadi kaya of course. This is a reasonable choice... Insya Allah Tuhan akan mengabulkannya, akan tetapi Ingat jangan pernah terjebak untuk mengejar uang dengan segala cara dan menjadikannya sebagai barometer sebuah kesuksesan.





Pada sebuah buku yang berjudul "Two worlds to be rich: Jembatan antara Aku, Uang dan Tuhan" yang ditulis oleh Margareta M Siahaan. Ada 3 pandangan tentang posisi uang.

  • Pertama, uang dipandang sebagai pelayan. Jika bisa mengendalikannya, uang akan membantu kita menyelesaikan rencana-rencana dalam hidup. Dalam hal ini uang jangan dijadikan sebagai hal utama yang selalu dipikirkan.

  • Kedua, memberhalakan uang. Sehingga orang besedia melakukan apa saja demi mendapatkan uang, tanpa memperdulikan apakah tindakan yang dilakukannya kriminal atau membahayakan hidupnya. Pandangan ini menganggap uang adalah segalanya dalam hidup ini.

  • Ketiga, kaum Spohocies yang berpendapat, uang tidak merusak moral seseorang. Kelompok ini memposisikan uang sebagai pelayan yang membantu kita menjalani hidup. Ketika kita mampu menjadikannya sebagai hamba yang baik, uangpun akan tunduk kepada kita.

Agar kita menjadi bijak dalam hidup ini, balance control menjadi sangat penting, Rasulullah saw bersabda: "Carilah dunia seakan akan engkau hidup selamanya, carilah akhirat seakan akan engkau akan mati besok". 

Kehidupan orang yang mempunyai keseimbangan antara duniawi dan rohani jauh lebih tenang dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengejar kekayaan duniawi semata. Sehingga mereka kehilangan kegembiraan untuk mensyukuri arti kehidupan di dunia. 

Banyak orang mengedepankan kebanggan material, mengagungkan kekuasaan, tetapi kerontang tak berjiwa. Sehingga kekuasaan dan kekayaan menjelma dalam sosok keangkuhan.Intinya bila seseorang dapat menyeimbangkan dua kekayaan dari dua sisi dunia, yakni kekayaan duniawi dan rohani, bila digabungkan dapat menghasilkan keseimbangan dalam tiap pribadi.

Berbicara masalah kaya dan miskin sungguh sesuatu yang sangat relatif bahkan menjadi bias. Saya sangat percaya bahwa kesenangan, kebahagiaan, dan ketenangan hati tidak diukur dari apa yang melekat secara fisik dari seseorang, tapi cara memandang dan merasakan hidup ini. Logikanya bila harta benda berbanding lurus dengan penderitaan hidup, maka sudah sejak dulu,orang-orang miskin di muka bumi ini musnah, sebab mereka akan tidak tahan hidup didunia alias putus asa. 

Namun bukti nyata menunjukkan bahwa, sampai detik ini Allah masih menjadikan hidup ini seimbang, ada kaya-ada miskin, ada siang-ada malam, sebuah keseimbangan. Bayangkan saja bila semua orang kaya, maka tidak ada orang berkerja dan menghargai satu sama lain.

Money can buy a House, But not a Home. Money can buy a Bed, But not Sleep. Money can buy a Clock, But not Time. Money can buy you a Book, But not Knowledge. Money can buy you a Position, But not Respect. Money can buy you Medicine, But not Health. Money can buy you Blood, But not Life. Money can buy you Sex, But not Love.
Share :
PreviousPost
NextPost

Author:

0 Comments:

Rekomendasi