Sampai detik ini tak ada yang menyangkal bahwa candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia, situs warisan dunia Unesco ini terletak sekitaran 40 kilometer (25 mil) barat laut dari Kota Yogyakarta, di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat
di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai 'Taman pulau Jawa' karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya..hmmm menarik ya. Saya sempat begitu akrab dengan kawasan candi Borobudur saat training lari Borobudur Ten K (Borobudur 10 K)sekitar tahun 1993 ketika baru-barunya masuk di Kesatuan Batalyon Zipur 4 Magelang sebagai Taja. Selama 1 bulan ya hanya lari dan lari entah sudah berapa langkah jika dihitung dari Mungkid sampai Borobudur. aah nostalgia...kanan-kiri jalan antara Mungkid sampai Borobudur adalah pemandangan sejuk yang sedap dipandang mata, asri dan masih sangat alami selain Jalanan lebar yang kujelajahi yang saat itu masih sepi arus lalulintas, entah sekarang, rasanya sudah lebih 10 tahun aku tidak pernah ke Magelang lagi.
Candi Borobudur bukanlah satu-satunya situs yang berada di kawasan ini, jika ditarik garis lurus maka anda juga akan menemui beberapa candi lainnya yaitu candi Mendut & candi Pawon. Menurut para ahli Purbakala cando Borobudur, Mendut dan Pawon adalah candi yang dibangun pada periode yang sama , hal ini dapat diketahui darikemiripan langgam arsitektur dan ragam hiasnya.Hal ini juga memperkuat dugaan adanya keterkaitan ritual antar ketiga candi ini.
Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Bangunan berundak berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut Buddha Mahayana pada sekitar 800-an Masehi pada saat kekuasaan pemerintah Wangsa Saylendra. Bangunan berbentuk bujursangkar terdiri atas 6 teras, pada dindingnya terdapat ukiran (relief)2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Ditengah bangunan tertinggi terdapat stupa terbesar sekaligus sebagai Mahkota yang dikelilingi tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).Struktur bangunan candi Borobudur adalah tumpukan balok batu raksasa dengan ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Monumen ini adalah obyek wisata tunggal yang paling populer di Indonesia dan paling banyak dikunjungi. Pada 1974 sebanyak 260.000 wisatawan yang 36.000 diantaranya adalah wisatawan mancanegara telah mengunjungi monumen ini.Angka ini meningkat hingga mencapai 2,5 juta pengunjung setiap tahunnya (80% adalah wisatawan domestik) pada pertengahan 1990-an, sebelum Krisis finansial Asia 1997.
Pada saat Gunung Merapi meletus pada Oktober adan November 2010. Debu vulkanik dari Merapi menutupi kompleks candi yang berjarak 28 kilometer (17 mil) arah barat-baratdaya dari kawah Merapi. Lapisan debu vulkanik mencapai ketebalan 2,5 sentimeter (1 inchi) menutupi bangunan candi kala letusan 3–5 November 2010, debu juga mematikan tanaman di sekitar, dan para ahli mengkhawatirkan debu vulkanik yang secara kimia bersifat asam dapat merusak batuan bangunan bersejarah ini. Kompleks candi ditutup 5 sampai 9 November 2010 untuk membersihkan luruhan debu.
Mencermati upaya rehabilitasi Borobudur setelah letusan Merapi 2010, UNESCO telah menyumbangkan dana sebesar 3 juta dollar AS untuk mendanai upaya rehabilitasi. Membersihkan candi dari endapan debu vulkanik akan menghabiskan waktu sedikitnya 6 bulan, disusul penghijauan kembali dan penanaman pohon di lingkungan sekitar untuk menstabilkan suhu, dan terakhir menghidupkan kembali kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.Lebih dari 55.000 blok batu candi harus dibongkar untuk memperbaiki sistem tata air dan drainase yang tersumbat adonan debu vulkanik bercampur air hujan. Restorasi berakhir November 2011, lebih awal dari perkiraan semula.
Lihat Peta Lebih Besar
Kawasan taman arkeologi yang mengelilingi situs Candi Borobudur itu sejak tahun 1992 dikelola oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya. PT TWC yang sudah berdiri sejak tahun 1980 ini sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pengelolaan kawasan pusaka mendapatkan supervisi langsung dari Kementerian Negara BUMN. Supervisi teknis pelestarian didapatkan dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melalui Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala.
Harga tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Pengunjung domestik Rp 10.000,00/orang
2. Pengunjung mancanegara 12 US$/orang
3. Anak usia di bawah 12 tahun mendapatkan potongan 50%
(data hingga Januari 2009)..... ada yang bisa update tahun 2011?
Waktu buka:
Senin – Minggu pukul 07.00 – 18.00
(Monday – Sunday from 07:00am to 06:00pm)
Share :
di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai 'Taman pulau Jawa' karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya..hmmm menarik ya. Saya sempat begitu akrab dengan kawasan candi Borobudur saat training lari Borobudur Ten K (Borobudur 10 K)sekitar tahun 1993 ketika baru-barunya masuk di Kesatuan Batalyon Zipur 4 Magelang sebagai Taja. Selama 1 bulan ya hanya lari dan lari entah sudah berapa langkah jika dihitung dari Mungkid sampai Borobudur. aah nostalgia...kanan-kiri jalan antara Mungkid sampai Borobudur adalah pemandangan sejuk yang sedap dipandang mata, asri dan masih sangat alami selain Jalanan lebar yang kujelajahi yang saat itu masih sepi arus lalulintas, entah sekarang, rasanya sudah lebih 10 tahun aku tidak pernah ke Magelang lagi.
Candi Borobudur bukanlah satu-satunya situs yang berada di kawasan ini, jika ditarik garis lurus maka anda juga akan menemui beberapa candi lainnya yaitu candi Mendut & candi Pawon. Menurut para ahli Purbakala cando Borobudur, Mendut dan Pawon adalah candi yang dibangun pada periode yang sama , hal ini dapat diketahui darikemiripan langgam arsitektur dan ragam hiasnya.Hal ini juga memperkuat dugaan adanya keterkaitan ritual antar ketiga candi ini.
Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Bangunan berundak berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut Buddha Mahayana pada sekitar 800-an Masehi pada saat kekuasaan pemerintah Wangsa Saylendra. Bangunan berbentuk bujursangkar terdiri atas 6 teras, pada dindingnya terdapat ukiran (relief)2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Ditengah bangunan tertinggi terdapat stupa terbesar sekaligus sebagai Mahkota yang dikelilingi tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).Struktur bangunan candi Borobudur adalah tumpukan balok batu raksasa dengan ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.
Monumen ini adalah obyek wisata tunggal yang paling populer di Indonesia dan paling banyak dikunjungi. Pada 1974 sebanyak 260.000 wisatawan yang 36.000 diantaranya adalah wisatawan mancanegara telah mengunjungi monumen ini.Angka ini meningkat hingga mencapai 2,5 juta pengunjung setiap tahunnya (80% adalah wisatawan domestik) pada pertengahan 1990-an, sebelum Krisis finansial Asia 1997.
Pada saat Gunung Merapi meletus pada Oktober adan November 2010. Debu vulkanik dari Merapi menutupi kompleks candi yang berjarak 28 kilometer (17 mil) arah barat-baratdaya dari kawah Merapi. Lapisan debu vulkanik mencapai ketebalan 2,5 sentimeter (1 inchi) menutupi bangunan candi kala letusan 3–5 November 2010, debu juga mematikan tanaman di sekitar, dan para ahli mengkhawatirkan debu vulkanik yang secara kimia bersifat asam dapat merusak batuan bangunan bersejarah ini. Kompleks candi ditutup 5 sampai 9 November 2010 untuk membersihkan luruhan debu.
Mencermati upaya rehabilitasi Borobudur setelah letusan Merapi 2010, UNESCO telah menyumbangkan dana sebesar 3 juta dollar AS untuk mendanai upaya rehabilitasi. Membersihkan candi dari endapan debu vulkanik akan menghabiskan waktu sedikitnya 6 bulan, disusul penghijauan kembali dan penanaman pohon di lingkungan sekitar untuk menstabilkan suhu, dan terakhir menghidupkan kembali kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.Lebih dari 55.000 blok batu candi harus dibongkar untuk memperbaiki sistem tata air dan drainase yang tersumbat adonan debu vulkanik bercampur air hujan. Restorasi berakhir November 2011, lebih awal dari perkiraan semula.
Lihat Peta Lebih Besar
Kawasan taman arkeologi yang mengelilingi situs Candi Borobudur itu sejak tahun 1992 dikelola oleh PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya. PT TWC yang sudah berdiri sejak tahun 1980 ini sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pengelolaan kawasan pusaka mendapatkan supervisi langsung dari Kementerian Negara BUMN. Supervisi teknis pelestarian didapatkan dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melalui Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala.
Harga tiket masuk Taman Wisata Candi Borobudur dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Pengunjung domestik Rp 10.000,00/orang
2. Pengunjung mancanegara 12 US$/orang
3. Anak usia di bawah 12 tahun mendapatkan potongan 50%
(data hingga Januari 2009)..... ada yang bisa update tahun 2011?
Waktu buka:
Senin – Minggu pukul 07.00 – 18.00
(Monday – Sunday from 07:00am to 06:00pm)
0 Comments: