Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh disekeliling abses, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah didalam, maka infeksi bisa menyebar didalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung kepada lokasi abses.
Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika terdapat kotoran atau benda asing didaerah tempat terjadinya infeksi, daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang atau terdapat gangguan sistem kekebalan. Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut, rektum dan otot. Abses sering ditemukan didalam kulit atau di bawah kulit, terutama jika timbul diwajah.
Suatu abses yang terbentuk tepat di bawah kulit biasanya tampak sebagai suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan memutih karena kulit diatasnya menipis. Abses didalam tubuh, sebelum menimbulkan gejala sering terlebih dahulu tumbuh menjadi lebih besar. Abses dalam lebih mungkin menyebarkan infeksi keseluruh tubuh. Abses seringkali membaik tanpa pengobatan.
Abses pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan isinya. Kadang menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses yang tidak pecah bisa meninggalkan benjolan keras.
Suatu abses tidak memiliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotik biasanya sia-sia. Antibiotik bisa diberikan setelah suatu abses mengering, dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotik juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.
PENGOBATAN HERBAL UNTUK ABSES
# Nama Tanaman : TANDUK RUSA ( Paltycerium Cononarium, (Kuning), Desv. )
Cara membuat : 1 lembar daun tanduk rusa, 1 siung bawang merah, dan adas pulawaras secukupnya. Semua bahan ditumbuk halus. Gunakan untuk mengompres bagian yang bengkak.
