CARA-TIPS MENGHADAPI KEMARAHAN ATASAN-BOS. Anda mungkin sedang suntuk hari ini? atau merasa sedang dilanda gundah ketika bernasib sial karena sesuatu hal kena marah/ disemprot atasan atau bos anda di tempat kerja.
Adalah sesuatu yang sangat lumrah dalam dunia kerja ketika perputaran mekanisme system kerja berjalan, semua melibatkan kegiatan fisik, melibatkan emosi yang saling berkaitan, pada sebuah work-system.
Jika suatu saat ketika anda sedang tidak mood bekerja tentu saja akan mengganggu system tersebut dan siapa saja bisa mengalaminya, akhirnya bernasib kurang baik, yaitu dimarahi bos atau atasan anda. Secara emosional jika anda bukan termasuk orang yang Ndableg tentu saja akan merasa sedih dan stress setelahnya, bisa dimaklumi. Namun jangan membuat hal itu menjadi berkepanjangan sehingga akan lebih memperparah kondisi tidak mood anda dalam bekerja.
Sebaiknya anda sesegera mungkin untuk menguasai keadaan dan mengembalikan kepercayaan kepada rekan dan atasan anda. Yang harus segera anda lakukan adalah segeralah untuk menetralisir keadaan, berusaha memperbaiki kesalahan dan kembali menghembuskan suasana yang lebih rileks dan damai.
Sebaiknya anda sesegera mungkin untuk menguasai keadaan dan mengembalikan kepercayaan kepada rekan dan atasan anda. Yang harus segera anda lakukan adalah segeralah untuk menetralisir keadaan, berusaha memperbaiki kesalahan dan kembali menghembuskan suasana yang lebih rileks dan damai.
Yang lalu biarlah berlalu, kuasai keadaan sambil memperbaiki diri, itulah kontrol psikologi lanjutan, dimana tidak semua orang bisa melakukannya, jika anda larut dalam kesedihan atau bahkan meledak turut emosi terhadap lingkungan kerja anda, justru akan memperparah keadaan diri anda sendiri dan mengacaukan system kerja. Dalam ilmu pasikologi ini disebut Kecakapan Emosional / cara mengelola emosi atau biasa disebut emotional quotient (EQ).
Berikut di bawah ini Tips-cara menghadapi kemarahan Atasan dengan mengelola Emotional Quotient anda :
Share :
Berikut di bawah ini Tips-cara menghadapi kemarahan Atasan dengan mengelola Emotional Quotient anda :
- Take It Easy. Saat Bos/atasan mulai mencecar Anda dengan kemarahannya, anda wajib dan berhak diam tutup mulut Anda rapat-rapat, cerna kemarahannya, kecuali bos anda menginginkan alasan dan jawaban saat itu juga. Bila ia menyerang Anda, tidak perlu langsung berusaha membela diri. Beri kesempatan pada bos untuk mengemukakan perasaannya. Tahan emosi. Ingat, secara struktur ia berada di atas Anda dan kemarahan atasan pada bawahan, dalam porsi tertentu dipandang wajar. Selama Anda diam dan mendengarkan, komunikasikan perhatian Anda dengan bahasa tubuh. Sampaikan bahwa Anda memang benar-benar memperhatikan. Berikan tatapan mata yang tenang dan sikap tubuh yang terbuka.
- Cooling Down. Daripada ikut-ikutan emosi, lebih baik menenangkan diri. Ingat bahwa masalah selalu ada di dunia kerja. Dimarahi bos, salah satunya. Untuk meredam emosi, cobalah bersikap tenang, tak perlu bersikap demonstratif seperti menunjukan kesedihan atau penyesalan yang berlebihan. Hal ini akan membuat Anda terlihat ‘aneh’ dari biasanya.
- Pahami Permasalahan. Secara pribadi anda boleh saja sakit hati dan kesal karena dimarahi. Namun coba pahami penyebab kemarahannya. Bukankah ada akibat karena ada sebab? Atasan yang baik tentu saja cukup banyak alasan dan cukup kuat mengapa ia harus marah. Bahkan bisa saja tanpa punya alasan kuat pun, ia punya privilege untuk itu. Jika memang Anda melakukan kesalahan, berbesar hatilah menghadapi kemarahannya. Segera perbaiki kesalahan tersebut dan jangan bersikap antipati kepada atasan anda. Jangan bebani pikiran bahwa bos atau atasan anda sentimen, prasangka ini akan membuat Anda semakin terpuruk dan menjadi seorang pembenci.
- Stay cool, berbicaralah dengan tenang. Bila saatnya tiba, berbicaralah dengan tenang, jelas dan tegas. Ketenangan Anda akan menurunkan emosi bos. Ambilah masa jeda di antara kata-kata Anda untuk menenangkan bos. Tunjukkan empati Anda tanpa harus membenarkan diri.
- Jangan jadi 'Ember' kaleng. Jika anda dimarahi atasan/bos tanpa diketahui orang lain, anggaplah itu masalah anda sendiri yang harus anda perbaiki, tak perlu pengumuman kesana kemari, apa bangganya di marahi atasan? Namun jika anda tak cukup punya pengendalian diri, terutama jika kejadian itu diketahui oleh orang banyak, sangatlah wajar jika Anda ingin berbagi keluh kesah dengan rekan setelah dimarahi bos/atasan. Namun, hati-hati jangan sembarangan mengadu sana-sini. Pilihlah teman yang tepat untuk mencurahkan perasaan Anda. Jangan terlalu mendramatisir masalah. Ingat biasanya bos/atasan punya mata dan terlinga cukup banyak yang dapat menyerap informasi apapun dari anak buahnya.
- Jaga Komunikasi dan bersikap sewajarnya. Tetaplah bersikap wajar dalam lingkungan kerja anda, tak perlu merasa bersalah yang berlebihan, malu dan rendah diri, jika anda bersikap demikian, anda terlalu kekanak-kanakan. Jalin komunikasi yang wajar, jangan berlebihan karena akan membuat kesan anda sedang 'caper' untuk mengalihkan perhatian, atau salah tingkah. Ambilah langkah menjaga komunikasi yang efektif sesama rekan kerja. Buat sebuah list dalam catatan atau dalam otak anda yang berhubungan dengan pekerjaan atau perbaikan pekerjaan yang tengah Anda lakukan. Biarkan rekan atau atasan mengikuti sikap progresif Anda. Jangan sungkan meminta saran dan masukan, sesama rekan kerja, itu akan membuat anda lega dan merasa telah memperbaiki diri.
- Menebus Dosa. Jangan lupa, ada berbagai macam perangai dalam pribadi setiap atasan/ bos, setidaknya mereka memiliki catatan buruk tentang anak buahnya masing-masing, sekali Anda salah di matanya, catatan itu tersimpan rapi dalam memorinya. Jika Anda tidak segera mengambil tindakan perbaikan. Bisa saja anda dalam catatan buruknya. Maka jangan tunda-tunda melakukan perbaikan. Misalnya lebih disiplin, menepati deadline, dan meningkatkan kualitas kinerja. Cara-cara ini dapat mengurangi bobot kesalahan yang terlanjur Anda lakukan, namun jangan sampai anda terjebak pada sikap cari muka alias menjilat, itu namanya norak.(mudheng ora kowe son?).
- Tetaplah tersenyum. Jangan pasang tampang 'jutek' di kantor, meski Anda tengah dirundung masalah. Tunjukkan raut cerah dan senyum Anda. Karena senyum diyakin dapat melunturkan rasa kesal dan marah. Senyum juga menunjukan kelapangan dan kebesaran hati Anda.
- Jaga Sikap/attitude. Di lingkungan kerja mana pun, selalu ada birokrasi yang mengatur kepantasan atau kelayakan pegawai/karyawannya dalam berperilaku , termasuk menghadapi bos yang marah kepada Anda. Jadi jangan lupa menjaga sikap dan perilaku Anda.
Nama nya kita kerja sm orang , yah pasti dimarahin sm atasan
BalasHapusTidak mau dimarahin ya jadi bozz aja kita buka usaha sendiri :D LOL