GAMBAR UANG LAMA-KUNO INDONESIA (ORI) LENGKAP. Sudah sejak lama sebelum negara Indonesia merdeka dan terbentuk, sudah berlaku mata uang yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebagai alat tukar dan transaksi ekonomi rakyat secara umum.
Uang Hindia-Belanda tersebut dalam nominal uang Gulden Hindia-Belanda dikeluarkan dalam seri dua bahasa, yaitu tertulis dalam bahasa Belanda dan bahasa Melayu. Secara Grafis dan teknis Uang Guldeh Hindia-Belanda ini mengalami fase-fase perkembangan yang cukup signifikan, dengan tema menjual ke-eksotisan alam dan budaya Indonesia pada saat itu.
Pasang surut perkembangan uang lama Indonesia (ORI) yang beredar pada saat itu tak pernah lepas dari perkembangan kekuasaan penjajahan hingga pada situasi politik dan perjuangan kemerdekaan yang turut mewarnai kehadiran alat pembayaran ini. Praktis peredaran uang pada saat itu mengalami beberapa fase, diantaranya pada fase Uang penjajahan Hindi-Belanda, fase uang penjajahan Dai Nippon/ jaman Jepang, fase uang Nica, Federal, hingga pada fase peredaran uang ORI yang meliputi fase ORI 1947, 1949 (ORI baru),1950 (RIS).
Sedangkan Oeang Republik Indonesia atau ORI merupakan mata uang sah pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah Indonesia saat itu merasa mendesak dan memandang perlunya untuk segera mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka dan berkedaulatan. ORI (Oeang Republik Indonesia) secara resmi diedarkan ke khalayak ramai/rakyat pada 30 Oktober 1946. ORI pertama ini secara grafis hadir dengan tampilan yang sangat sederhana berupa uang kertas bernominal 1 sen bergambar muka keris terhunus sedangkan pada gambar belakang ditampilkan teks undang-undang. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis.
Dengan adanya ORI ini praktis pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank
tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan Canisius dengan
desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus. Fakta pengaruh Presiden Soekarno menjadi tokoh sentral perjuangan menjadi figur yang paling sering tampil dalam desain
uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarta pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri
ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
Meskipun rentang masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang. Namun peredaran ORI tersebut sangat terbatas dan tidak mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Sumatera yang beredar adalah mata uang Jepang. Pada 8 April 1947 Gubernur Provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera.
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945, tepatnya pada tahun 1943 di Indonesia sempat juga beredar uang Gulden Nica, dimana semua pecahan uang tersebut bergambar sama yaitu Ratu Wilhelmina.
Berikut di bawah ini saya share beberapa gambar uang lama Indonesia yang cukup lumayan banyak meliputi beberapa seri uang lama seri Soekarno, uang lama seri Sudirman, RA. Kartini, uang lama seri Diponegoro juga seri uang lama era orde lama dan orde baru hingga uang lama seri Soeharto yang terakhir uang lama pasca orde reformasi Indonesia. Silahkan untuk anda cermati, siapa tahu anda sedang ingin mencari koleksi uang lama-kuno Indonesia (ORI), mudah-mudahan gambar uang lama Indonesia di bawah ini dapat anda jadikan referensi.
Itulah gan, share saya tentang sejarah perkembangan uang yang beredar di Indonesia secara singkat, terutama saya tujukan bagi yang ingin mencari gambar uang lama-kuno Indonesia (ORI) lengkap, walaupun tidak selengkap yang anda cari mudah-mudahan postingan ini tetap dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita. Terima kasih telah berkunjung dan salam hangat.
Share :
Pasang surut perkembangan uang lama Indonesia (ORI) yang beredar pada saat itu tak pernah lepas dari perkembangan kekuasaan penjajahan hingga pada situasi politik dan perjuangan kemerdekaan yang turut mewarnai kehadiran alat pembayaran ini. Praktis peredaran uang pada saat itu mengalami beberapa fase, diantaranya pada fase Uang penjajahan Hindi-Belanda, fase uang penjajahan Dai Nippon/ jaman Jepang, fase uang Nica, Federal, hingga pada fase peredaran uang ORI yang meliputi fase ORI 1947, 1949 (ORI baru),1950 (RIS).
Sedangkan Oeang Republik Indonesia atau ORI merupakan mata uang sah pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah Indonesia saat itu merasa mendesak dan memandang perlunya untuk segera mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka dan berkedaulatan. ORI (Oeang Republik Indonesia) secara resmi diedarkan ke khalayak ramai/rakyat pada 30 Oktober 1946. ORI pertama ini secara grafis hadir dengan tampilan yang sangat sederhana berupa uang kertas bernominal 1 sen bergambar muka keris terhunus sedangkan pada gambar belakang ditampilkan teks undang-undang. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis.
Meskipun rentang masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang. Namun peredaran ORI tersebut sangat terbatas dan tidak mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Sumatera yang beredar adalah mata uang Jepang. Pada 8 April 1947 Gubernur Provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera.
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945, tepatnya pada tahun 1943 di Indonesia sempat juga beredar uang Gulden Nica, dimana semua pecahan uang tersebut bergambar sama yaitu Ratu Wilhelmina.
Berikut di bawah ini saya share beberapa gambar uang lama Indonesia yang cukup lumayan banyak meliputi beberapa seri uang lama seri Soekarno, uang lama seri Sudirman, RA. Kartini, uang lama seri Diponegoro juga seri uang lama era orde lama dan orde baru hingga uang lama seri Soeharto yang terakhir uang lama pasca orde reformasi Indonesia. Silahkan untuk anda cermati, siapa tahu anda sedang ingin mencari koleksi uang lama-kuno Indonesia (ORI), mudah-mudahan gambar uang lama Indonesia di bawah ini dapat anda jadikan referensi.
Itulah gan, share saya tentang sejarah perkembangan uang yang beredar di Indonesia secara singkat, terutama saya tujukan bagi yang ingin mencari gambar uang lama-kuno Indonesia (ORI) lengkap, walaupun tidak selengkap yang anda cari mudah-mudahan postingan ini tetap dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita. Terima kasih telah berkunjung dan salam hangat.
Artikel tentang gambar uang kuno yang sangat menarik dan bermanfaat bagi pecinta uang kuno
BalasHapusCARI uang Koin Kuno Belanda, ” WILHELMINA 1818 + 1919 ( dari bahan perak / emas ) ..
BalasHapusSaya ingin menambah kolektor uang saya untuk koin kuno Belanda yang bergambar ratu ” WILHELMINA tahun 1818 & 1919 “, saya akan beli dengan harga sesuai kondisi barang nya …
Hubungi: Danny / 085707898955
monggo dulur-dulur yang sedang cari koleksi uang koin kuno belanda perak + emas silahkan kontak agan @mdanny s [makasih kunjungannya gan]
BalasHapuscakep syekali materinya gan .. sipp
BalasHapusLengkap banget gan, thanks.
BalasHapusdi tunggu kunjungan baliknya
apa pernah tahu bahwa ada beberapa uang yang dicetak dengan dua versi, spt.
BalasHapus1) nominal rp 100 gmbr perahu (versi 1: perahu menuju arah lautan, versi 2: perahu menuju arah daratan)
2) nominal rp 500 gmbr kera (versi 1: kera duduk, versi 2: kera bergelantungan)
soalnya pernah dengar aja, apa benar ada beberapa uang yang dicetak dua versi...
lengkap banget Uang Kunonya begitu banyaknya macam-macam uang yang beredar di indonesia
BalasHapusmengoleksi uang kuno memang hobi yang unik
BalasHapusUang 100.000 P.soekarno tahun 1997 .. link jualan saya di buka lapak.com sistem rekber 0858 5414 7336 .. https://www.bukalapak.com/my_products/stocked?from=dropdown
BalasHapus