Di tengah gelap malam, ia melangkah berani,
Membawa harapan, mengusir rasa sepi.
Dengan jiwa membara, ia hadapi badai,
Pahlawan tanpa tanda jasa, tak pernah meminta pamrih.
Keringat bercucuran, darah membasahi bumi,
Demi cinta pada negeri, ia rela berkorban diri.
Menghadapi penindasan, suara tak pernah padam,
Dengan semangat juang, ia bangkitkan harapan.
Di balik senyumnya, tersimpan luka mendalam,
Namun tak pernah surut, terus berjuang tanpa lelah.
Mereka yang terlupakan, kini kita kenang,
Pahlawan sejati, namamu abadi dalam sanubari.
Pahlawan Bangsa
Berdiri tegak, penuh semangat juang,
Memperjuangkan kemerdekaan dengan hati yang tabah.
Tanpa pamrih, tanpa kenal lelah,
Berjuang demi negeri tercinta.
Menghadapi berbagai rintangan dan bahaya,
Tidak gentar menghadapi maut yang mengancam.
Demi rakyat, demi tanah air,
Rela mengorbankan jiwa dan raganya.
Pahlawan bangsa, teladan yang mulia,
Patriotisme yang tak lekang oleh zaman.
Jasa dan pengorbananmu takkan terlupakan,
Selamanya menjadi inspirasi bagi bangsa.
Melepasmu
Suami yang ku sayang, jiwa dan jantungku,
Kau pergi menjaga hati ibu pertiwi,
Membela kehormatan, membela kemerdekaan,
Rela korbankan nyawa demi bakti negara.
Di sini kugoreskan kertas dengan air mata,
Menahan rindu, menahan pedih dalam dada,
Kuharap engkau pulang, kuharap engkau selamat,
Namun kucoba tabah, kurelakan engkau pergi.
Baktimu pada negara, takkan kulupakan,
Pengorbananmu yang mulia, selalu kukenang,
Meskipun hati ini terkoyak penuh luka,
Kusandarkan segalanya pada sang Ilahi.
Engkau pahlawan, engkau satria yang gagah,
Pertaruhkan jiwa untuk membela kemerdekaan,
Kuucap syukur, kuucap doa pada Yang Kuasa,
Semoga engkau pulang, selamat membawa bakti.
.png)
0 Comments: