PERISTIWA PERGOLAKAN DAN PEMBERONTAKAN PASCA PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Daftar pemberontakan di Indonesia cukup panjang, Setelah Indonesia Merdeka berbagai Pergolakan dan Pemberontakan terjadi di berbagai daerah di wilayah Republik Indonesia saat itu, hal ini disebabkan oleh berbagai macam latar belakang diantaranya adalah karena konflik politik, maupun rasa tidak puas terhadap pemerintah pusat saat itu. Dibawah ini adalah berbagai
Peristiwa Pergolakan dan Pemberontakan Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
|
Peristiwa Rapat Raksasa di Lapangan Ikada berlangsung pada 19 September 1945 |
- PEBERONTAKAN PKI DI MADIUN TAHUN 1948. Pemberontakan PKI Madiun dibawah pimpinan Musso setelah tiba dari Moskow., adalah merupakan salah satu pemberontakan pasca proklamasi kemerdekaan. Aliran kiri itu merebut Madiun dan memproklamasikan berdirinya Negara soviet Republik Indonesia. Pada tanggal 31 Oktober 1948 Musso tewas ditembak. Akhirnya mereka dapat ditumpas tuntas oleh Pasukan Siliwangi dibawah komando Brigjend Gatot Subroto dan Sungkono.
|
Pemberontakan PKI Madiun 1948 |
- PEMBERONTAKAN DI/TII KARTOSUWIRYO DI JAWA BARAT. Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Akan tetapi mereka dapat dihancurkan oleh pasukan Siliwangi. Pemberontakan ini disebabkan karena Kartosuwiryo menolak Perjanjian Renville, karena dianggap akan mempersempit wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
- PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA TENGAH. Pada tahun 1949-1962 terjadi pemberontakan di Jawa Tengah (Brebes, Tegal) yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu (Kebumen). Pemberontakan DI/TII di Jawa tengah ini akibat atau disebabkan ketidaksetujuan dengan Perjanjian Renville
- PEMBERONTAKAN DI/TII DI SULAWESI SELATAN. Pada tahun 1957, Kahar Muzakar memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kahar Muzakar menyerah. Pemberontakan disebabkan oleh kekecawaan Kahar Muzakar, karena banyak anggota KGSS yang tidak diterima menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS).
- PEMBERONTAKAN DI/TII DI ACEH. Pemberontakan ini dipimpin oleh Daud Beureuh pada 20 September 1953 yang disebabkan oleh kekecewaan masyarakat Aceh terhadap berbagai kebijaksanaan dari Pemerintah Pusat. Pemberontakan ini disebabkan oleh kekecewaan para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas leburnya Provinsi Aceh dalam Provinsi Sumatera Utara.
- PEMBERONTAKAN MERAPI MERBABU COMPLEK (MMC). Pemberontakan ini bermarkas di lereng Gunung Merapi dan Merbabu. Merupakan sebutan atau julukan bagi gerombolan atau kelompok orang yang berada di sekitar lereng Gunung Merapi dan Merbabu yang aktif setelah Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia (Pasca Perang Kemerdekaan) pada akhir 1948 hingga sebelum Peristiwa G 30 S/PKI. Kelompok ini sempat dibasmi oleh pemerintah pada tahun 1951.
- PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ DI UJUNG PANDANG (MAKASSAR). Pemberontakan setelah proklamsi kemerdekaan berikutya adalah terjadi pada tanggal 5 April 1950 Andi Aziz seorang mantan perwira tentara Hindia Belanda, KNIL, angkat senjata melawan RIS. Andi Aziz menyerah pada tanggal 26 April 1950. Pemberontakan Andi Azis disebabkan karena ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur dan menentang campur tangan APRIS yang ada di Sulawesi Selatan.
- PEMBERONTAKAN IBNU HAJAR. Ibnu Hajar memimpin pemberontakan di Kalimantan Selatan, namun dapat ditangkap pada bulan Desember 1949. Pemberontakan Ibnu Hajar disebabkan oleh Kekecewaan pasukan tentara yang harus mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan mereka atau kesulitan masuk dalam Tentara Nasional Indonesia. Alasan lain juga karena kegagalan para mantan pejuang kemerdekaan asal Kalimantan Selatan untuk diterima di tentara Indonesia saat itu, APRIS.
- PEMBERONTAKAN PEMERINTAHAN REVOLUSIONER REPUBLIK INDONESIA (PRRI). Pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad Hussein memproklamasikan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sebagai perdana menterinya adalah Mr. Syafruddin Prawiranegara. Pemberontakan ini disebabkan oleh kekecewaan para perwira di daerah atas kebijakan pemerintah pusat, yaitu sentralisasi.
- PEMBERONTAKAN PERMESTA DI SULAWESI 1958-1961. Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Permesta) dapat dilumpuhkan sekitar bulan Agustus 1958, walaupun sisa-sisanya masih ada stampai tahun 1961. Pemberontakan Permesta di Sulawesi dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual. Pemberontakan ini disebabkan oleh kekecewaan para perwira di daerah atas kebijakan pemerintah pusat, yaitu sentralisasi. Pada Oktober 1961, akhirnya seluruh wilayah yang dikuasai oleh pasukan Permesta berhasil kembali ke Republik Indonesia melalui operasi-operasi TNI .
|
Peristiwa pemberontakan Permesta |
- TRAGEDI NASIONAL GERAKAN G 30 S/PKI TAHUN 1965. D.N. Aidit sebagai tokoh sentral dari gerakan PKI. Banyak melancarkan sebuah gerakan yang disebut "aksi sepihak" diberbagai wilayah Indonesia. Ketegangan politik antara PKI dan TNI AD mencapai puncaknya setelah tanggal 30 September 1965 dini hari, atau awal tanggal 1 Oktober 1965. Dewan Revolusioner Indonesia dibawah pimpinan Letkol Untung, Komando batalyon I Resimen Cakrabirawa melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap para perwira Angkatan Darat.
|
Para Korban Rentetan Tragedi Nasional Pemberontakan G 30 S/PKI |
|
Penangkapan Letkol Untung pimpinan aksi penculikan para Perwira TNI AD dalam peristiwa G 30 S/PKI |
- PEMBERONTAKAN APRA (ANGKATAN PERANG RATU ADIL) DI BANDUNG. Pada tanggal 23 Januari 1948 terjadi pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan oleh Raymond Westerling. APRA dapat ditumpas pada tanggal 24 Januari 1950. Raymond Westerling adalah mantan kapten tentara Kerajaan Hindia Belanda Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL). Pemberontakan ini disebabkan karena Westerling berusaha untuk mempertahankan bentuk negara federal dan menolak Republik Indonesia Serikat (RIS).
|
Peristiwa Pemberontakan APRA di Bandung |
- PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS). Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 di bawah pimpinan Dr. C.R.S. Soumokil . Pemberontakan pasca Proklamasi kemerdekaan ini terjadi disebabkan oleh Bekas prajurit KNIL menolak bergabung dengan APRIS serta kekecewaan Chris Soumokil akibat bubarnya Negara Indonesia Timur (NIT) RMS, akibatnya ingin memisahkan diri dari wilayah NKRI. Namun oleh pemerintah pusat, RMS dianggap sebagai pemberontakan dan setelah misi damai gagal, maka RMS ditumpas tuntas pada November 1950. Sejak 1966 RMS berfungsi sebagai pemerintahan dipengasingan, Belanda.
- GERAKAN ACEH MERDEKA (GAM). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro yang sekarang bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. Pada 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia Mantan presiden Finlandia Marti Ahtisaari berperan sebagai fasilitator. Pada 27 Desember 2005. GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Daud, menyatakan bahwa sayap militer mereka telah dibubarkan secara formal.
- ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM). Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965. Pada tanggal 1 Juli 1971, Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM yang lain, Seth Jafeth Raemkorem dan Jacob Hendrik Prai menaikkan bendera Bintang Fajar / Bintang Kejora dan memproklamasikan berdirinya Republik Papua Barat, Ingin melepaskan diri dari NKRI. Namun republik ini berumur pendek karena segera ditumpas oleh militer Indonesia dibawah perintah Presiden Soeharto.
Share :
0 Comments: